Kadang mengalami badai
Angin timur dan angin barat seakan
menyeretku
Aku terombang ambing, goyah
Untuk selamat aku harus mengalah,
memilih angin yang akan kuikuti
Itulah badai kebenaran
Samudera kehidupan
Kadang mengirimkan ombak
Ombak yang pasti bisa kulalui
Ombak yang didahului ombak yang
lebih kecil
Ombak yang diakhiri ketenangan
Itulah cobaan
Samudera kehidupan
Kadang tertutup mendung
Menghalangi hangatnya siang
Menghalangi cantiknya gugusan
bintang
Melalaikanku dari harapan
Memacuku dalam ketergesaan
Itulah prasangka
Samudera kehidupan
Menyimpan berjuta misteri
Kukira hiu bisa jadi lumba-lumba
Kukira kafilah dagang mungkin saja
perompak
Kukira bunyi guntur kalau bukan
suara meriam
Jika tidak bersiaga, bisa-bisa aku
binasa
Itulah masa depan
Samudera kehidupan
Kadang tenang, beriak kecil
Angin sepoi-sepoi membuat pikiranku
melayang
20 tahun sejak layar terkembang dan
jangkar ditarik
Aku telah menguasai navigasi
Aku bisa mengakali angin
Aku memiliki amunisi ilmu yang
selalu kutambah
Namun kini aku bingung menentukan
tujuan
Mau dibawa ke mana bahtera ini?
Kini aku butuh teman
Aku ingin sejenak berlabuh
Menjemputmu
Lalu berlayar bersamamu
Samudera kehidupan
Menyembunyikanmu di balik badai
Menghalangiku dengan ombak
Menutupimu dengan mendung
Menyelipkanmu dalam kemisteriusan
Mungkin aku telah menemukanmu
Mungkin aku yang belum serius
mencarimu
Aku ingin menemuimu bukan dalam
keadaan ini
Aku sadar, bekalku belum cukup
Bahteraku belum stabil dari badai
Ombak kecil masih mungkin
menggulingkanku
Mendung masih mengkhawatirkanku
Cerahnya langit mudah melenakanku
Tunggu aku,
Yang akan menjemputmu
Lalu berlayar bersamamu
0 comments:
Post a Comment