Pathetic

Bahagia itu sederhana, namun patah hati juga. Sesederhana melihat si dia "added a life event with X" di facebook, dan si X bukan lo. Sesederhana melihat namanya tercantum di bagian utama undangan pernikahan, dan lo hanya di bagian "Kepada".....atau mungkin tidak diundang?
Masih saja ada yang memilih untuk saling melempar umpan, tanpa berani bersikap. Ada yang menyebar optimisme blueshit. Ada yang terbudak dengan masa lalu. Dan tentu saja ada yang merasa maju-mundur padahal berkenalan saja belum

Cepat-lamanya kau menginginkan sesuatu tidak membuatmu semakin dekat, tapi hanya faktor sakit-tidaknya dirimu tanpanya

Tapi, apa pun yang terjadi,
WE ARE AWESOME

A: Gue orangnya selalu optimis Bro
B: Gue gak mau kelamaan optimis. Gue pengen optimisme ini segera berakhir dengan terwujudnya mimpi gue

Get A Wife - Progress report secara umum

Saat bersesak-sesakan nonton bola di kamar Doni
Damai: "Ah, enaknya dapet sandaran"
Upin: "Sepertinya hidup emang lebih enak kalo udah punya tempat bersandar Mai"

Wisudaan mendekat, progress pencarian PW mendekati darurat
Tawa makin mengenaskan, melihat undangan nikah lalu mengaca
Pendewasaan diri masih berlanjut, semoga si dia tidak direbut :)

Sudahlah sudah, jalan ini masih panjang.
Sayang waktu untuk hanya memikirkan dia yang disayang.
Ingat bapak-ibu, jangankan bawa menantu, lulus saja belum ada kepastian waktu :(

Just A Normal Day

sekarang sepertinya sudah jamannya frontal nyebutin nama di blog, jadi saya ikutan..

1. Walay Stress
Suatu pagi, sebelum UTS Sistem Tenaga Elektrik, tiba-tiba Walay masuk ke kamar saya yang di lantai 1. Dia heboh berteriak, "Woi, udah, gak usah belajar lagi!". Saya pun baru sadar ternyata buku Electrical Machinery punya Aul tergeletak di dekat saya dalam keadaan terbuka. Ketika saya mau mengambilnya, Walay menahan tangan saya, lalu memiting saya. Karena kaget disergap mendadak, saya pun memberontak. Karena kalah postur, Walay mengambil buku itu, lalu berlari keluar kamar dan naik ke lantai 3. Sambil berlari dia berteriak, "Jangan belajaaar lagiii"

2. Bagas Belajar
Saya, Galih, dan Rian saat itu pulang dari mencari mangsa makan di malam hari. Setibanya di kosan, kami menyempatkan diri mampir ke kamar Bagas. Pemandangan yang ada sungguh mencengangkan:
BAGAS SEDANG MENGERJAKAN SOAL-SOAL dan LAPTOPNYA SEDANG MEMBUKA DOKUMEN MATERI KULIAH(bukan film galau)
Ya, Bagas belajar merupakan pemandangan yang jarang. Yang normal adalah reaksi kami bertiga. Kami segera berhamburan masuk ke kamar Bagas sambil berteriak dan berjoget-joget
"Bagas belajaaaar....Bagas belajaaaaar... Bagas belajaar"

3. Forum Kamar Amiril
Fattah: (masuk kamar, berdiri di depan pintu, kayak pengen nimbrung forum)
Damai yang udah ada di kamar: Sutmu Kek
Yang lain yang ada di kamar: Suuuutmu Kek
a) Fattah: Maaaaaaksudmu (pergi dari kamar)
b) Fattah: Maaaaaaksudmu (nyari spot kosong di kamar Amiril lalu menggeletakkan diri)

4. SpongeBib
Habibi: siaaapaaa mau jajaaaan? Jajan enaak, jajan enak...
Penghuni lain: mana Bi??(berlarian menghampiri sumber suara)
Habibi: cuma tanya. a'a'a'a'a'a'a'a'a' (tertawa dengan tawa khas SpongeBob)

Rian itu Ada!

Suatu hari pas beberapa zombie naik gunung dan yang lainnya entah ke mana, tersisalah beberapa orang terpilih yang tertinggal di kosan, tetiba munculah seseorang berjaket fakultas coklat mirip punya bagas,

K: Mas, Rian nya ad?
W: Rian? (hmm anak yang baru masuk mungkin ya namanya Rian)
K: Rian Setianto mas
W: . . . . . (hening beberapa saat kemudian teringat NYAMBI!!)
W: Oh Rian ya, lagi naik gunung mas dia, mungkin nanti malam atau besok baru balik

Sorry Mbi, butuh waktu beberapa saat untuk menyadari bahwa ada orang bernama Rian tinggal di kosan ini, hehe. Maklumlah kan rata-rata pada manggil Nyambi, kecuali Galih yang manggil bebeb.

Kisah Para Pecundang

Entah sejak kapan terjadi, namun sekarang gue baru menyadarinya, ada yang berbeda dengan kosan ini. Para itik berbulu kuning telah memperlihatkan beberapa bulu putihnya. Ya, para itik buruk rupa ini sudah mulai berubah jadi angsa. Entah sejak kapan kosan para zombie yang suram ini sudah berubah menjadi kosan juara dan aktivis.

Yah memang sebenernya nggak semua yang di kosan ini defaultnya pecundang sih. Beberapa emang udah keren dari awalnya. Seperti Cak Ril, Habibi, dan beberapa oknum yang lain yang udah ikut OSN pas SMA padahal gue masih ingusan waktu itu. Neer dan Damai yang jadi ketua angkatan dan gue masih saja apatis. Upin sang aktivis sejati sampe jadi ketua AMI pas tingkat 2 di mana gue masih ga paham tentang kepanitiaan. Nah lhoh, jangan2 cuman gue yang terbelakang nih?

Seiring dengan berjalannya waktu, seperti yang gue bilang tadi, itik sudah mulai jadi angsa. Para aktivis kosan sekarang sudah berkontribusi nyata di kampus. Para pecundang kosan sudah jadi juara di berbagai kejuaraan bahkan ada yang sampai ke Hong Kong. Bisnis plan bernilai puluhan juta tembus. Jabatan-jabatan di kampus dan di luar kampus pun digenggam, mulai dari ketua unit, BPH, Ketua perhimpunan mahasiswa suatu jurusan se-jawa barat, koordinator perhimpunan mahasiswa jurusan se-jawa barat. Selain itu, banyak juga yang telah menjadi trainer, asisten, dan pembicara-pembicara untuk menginspirasi orang lain.

Setuju kan? Zombie-zombie ini sudah berkembang. Kalau kata tegar, sudah bukan yang dulu lagi haha. Namun ingat, sekarang kita masih belum menjadi angsa sepenuhnya, masih banyak jalan dan perjuangan yang harus kita tempuh. Jangan sombong atau takabur dan tetap bersyukur. Jalan masih panjang, ini hanya sebuah awal.

Mengutip kata-kata Galih di serial corat-coretnya,

Kawan, kita tidak pernah tahu ke mana takdir akan membawa kita pada 10 atau 20 tahun yang akan datang. Kita tidak akan pernah tahu sampai kita benar-benar mengalaminya. Mungkin 10 atau 20 tahun yang akan datang kita sudah berhasil menggapai semua impian kita, semua impian yang sering kita gembar-gemborkan ketika tengah malam di lantai atas markas kita. Atau mungkin 10 atau 20 tahun yang akan datang kita akan jatuh tersungkur, terpuruk, terkalahkan oleh kerasnya kehidupan.

Ya, kita nggak pernah tahu bakal jadi apa kita nantinya, akan kah angsa akan menjadi burung phoenix 10 atau 20 tahun mendatang? Well, we’ll see. :)


Curug Malela I


Kronologi kejadian:

H-1:
Nyambi(Ny) : besok berangkat jam 6!!
Cak Ril(CR) : Siip. Menurut Google Map, jaraknya sekitar 180km
Gue Lupa Siapa(GLS) : Berarti kalo kecepatan rata-rata kita 60km/jam,  cukup 3 jam perjalanan(tampang mikir)
Upin(UP) : Ikut deh gue kalo gitu. Kan berarti gue masih bisa KP besoknya
CR : gue juga ada janji kok sama N sorenya

Hari H, jam 6:
CR : bangun woi bangun...(keliling kosan)
Ny : Arrrgh belum pada bangun! yaudah deh gue ke gereja dulu. Jam 9 nanti harus udah pada siap!

Hari H, jam 9:
Ny : Ayoo, jadi siapa aja yang berangkat?
King Mucho(KM) : gue bingung nih ikut apa gak..
CR : berarti yang fix  4 orang, gue, Upin, Ny, Kakek
UP : Keeeek, bangun..
Ny : Arrrgh belum pada siap! Yaudah nanti jam 10 berangkatnya!
CR : Oke, gue siapin dulu petanya
Ny : bawa baju ganti dan alat mandi ya, nanti kita main air. Yeeeeee

Hari H, jam 10:
WayDonnie (WD) : Gue ikut deh, kasian kalo kalian cuma berempat
Dambeach(DB) : Siip, gue juga ikut
KM : Gue juga!
WD : Gue beli makan dulu ya..
CR : Nah, ini petanya
Kakek(Kk) : Dibagi 12 aja Cak petanya, ntar pake snipping tool trus disimpen di HP gue

Hari H, jam 11:
Berangkaaaat!!

Hari H, jam 12:
Membeli makanan ringan agar terasa seperti piknik pada umumnya
Kk: Kita sampai di peta ke 2!

Hari H, jam 13:
Melewati perkampungan dengan jalanan yang rusak
GLS : Mana adaaa, jalanan kayak gini kecepatan rata-ratanya 60km/jam!
UP : Keek, ini peta ke berapa?
Kk : Masuk peta ke-7
DB : WOI, MBAKNYA TADI YANG BAWA ANJING STRONG!! (teriak ke rombongan)

Hari H, jam 14:
Sampai di bendungan, istirahat makan es cendol
Kk : kok masih di peta ke-7 ya? Hmmm
DB : 3 jam perjalanan! Sepertinya hitung-hitungan fisika kemarin salah
KM : atau mungkin dari kecil kita dibodohi rumus
UP : lanjut gak nih?
Ny : lanjut lah, nanggung
DB : yoi, nanggung kalo engga nyemplungin Ny di curugnya
UP : kalo di sana ada buaya gimana?
KM : berarti pas, kan habitatnya Nyambik
FYI, Nyambi diambil dari kata Nyambik. Di sebagian Jawa, nyambik adalah sebutan untuk hewan mirip biawak

Hari H, jam 15:
Di jalan yang bagus...
CR : Bu, kalo mau ke Curug Malela ke arah mana ya?
Ibunya nunjuk ke arah tempat kami datang. Kami pun mengikuti petunjuk ibunya.
Agak jauh dari situ, kami bertanya ke mas-mas di pinggir jalan.
Mas-mas : lewat situ dek..(nunjuk jalan ke arah ibu tadi berada). Terus blablablabla...

Hari H, jam 16:
Kk : Lho kita udah sampai di peta ke-10 ternyata. Sekitar 10Km lagi!
Berhenti lagi, bertanya pada beberapa penduduk.
Penduduk I : Oooh, masih jauh Dek, jalannya rusak.
Penduduk II : Adik mau menginap?
Penduduk III : Wah, saya belum pernah ke sana tuh.
WD : kok perasaanku gak enak ya, penduduk sekitar aja belum pernah ke sana
Kk : Tanya kita mau nginep apa engga lagi..
UP&KM: Apa kau dengar, suara angin yang berhembus di muka bumi.. Bangkit kenangan di masa lalu.. Apakah yang terjadi di sana, di ujung awan yang berarak.. KUTAHU MASA DEPAN TELAH MENANTIMU DI BALIK HUTAN INI...(neriakin OST-nya Hunter x Hunter yang dulu)
DB : masa depannya Ny ya nyemplung di curug!

Hari H, jam 17:
Kondisi tidak karuan. Zombies lelah, jalan semakin hancur, hari semakin gelap. Zombies memutuskan istirahat sebentar dan solat di musola setempat yang letaknya di bukit.
Kk : punten Bu, tempat wudhunya di mana ya?
Ibu-ibu : di lebak
Kk : ha? Tadi ibunya bilang apa ya? Di bak?
GLS : palingan di bawah (sotoy)
Zombies menuruni lereng dan menyusuri sawah selama sekitar 15 menit hingga ditemukanlah pipa dengan air yang bisa untuk wudhu.
Tidak lama setelah solat...
CR : Lanjut gak?
DB : Lanjut laah, kasian Ny udah ditunggu curugnya
CR : (tanya anak-anak) Curug Malela masih jauh dek?
Anak-anak : Masiiih
CR : kalian udah pernah ke sana?
Anak-anak : Aku belum! Aku udah, masih jauh kok Kak. Aku juga udah, jalannya rusak lho Kak..
????!!!

Zombies yang kelelahan karena perjalanan di luar ekspektasi. Akankah mereka lanjut? Bersambung.....

Smester Pendek

Bagi beberapa mahasiswa tingkat tiga, masa semester pendek adalah saat liburan, saat kerja praktek, atau saat kuliah. Selain itu, ah, sudahlah. Gue malas membuat prolog kali ini.

  1. Ke Hongkong
  2. Crash Team Racing
  3. Kerja Praktek
  4. Kuliah Semester Pendek
  5. Curug Malela
  6. Ramadhan Ceria

Nah lho, ada enam sub judul! Laporan KP gue, yang masih malas gue tulis, gue sengaja kesampingkan agar pengalaman ini masih segar untuk diceritakan. Kalo lagi engga mood baca, baca aja biar jadi punya mood! Susah coy nulisnya. Haha :D 

Oiya, Dies BIUS engga dimasukin, kasihan yang engga ikut

  1. Ke Hongkong
 Ini bukan ungkapan kekesalan yang populer sejak kita SD.
"Uang dari Hongkong?!"
"Nenek lu dari Hongkong?!"

Bukan, bukan yang seperti itu. Cak Ril, King, dan Kakek memang ke Hongkong untuk ikut lomba. Di sana, konon Mucho tanpa alasan yang jelas mengantongi telur di bandara hingga digeledah satpam. Untungnya satpamnya ikut tertawa melihat kelakuannya.


  1. Crash Team Racing

Sebenarnya bukan hanya CTR, tapi kosan sempat booming permainan PS1. Pelopornya adalah Dambeach yang bingung mau ngapain di kosan setelah selesai menamatkan anime Shaman King. Yang membuat CTR menjadi ramai dimainkan adalah karena zombie tidak terima jika yang menjadi paling jago bermain CTR adalah Walay. Nyambi adalah yang paling ambisius merebut gelar Jagoan CTR dari Walay. Selain CTR, zombies juga sempat memainkan Sipon Filter, Digimon World 1, Metal Slug, dan lainnya. Di Digimon World 1, gue baru sadar ada digimon bernama Muchomon.
           
           
 
Mendadak gue juga ingat salah satu kejadian di masa liburan ini. Oke Ka I mendapat musibah. Singkat cerita, ketika Zombies menjenguk Oke Ka I, mereka melihat Oke Ka I memakan coklat bermerk ChocoMucho. Sepertinya Mucho menjadi bintang di artikel ini. hahaha





  1. Kerja Praktek

Sebenarnya yang menarik untuk diceritakan adalah pembuatan laporan kuliah lapangan trio GEA. Salah satu bagian laporannya membutuhkan pensil warna. Mungkin gambar berikut bisa menjelaskan bagaimana rasanya membuat laporan mereka.

pensil yg pendek adalah pensil yang telah digunakan untuk membuat laporan kuliah lapangan

Mas Win yang jarang terlihat di kosan sempat terlihat pasrah saat H-2 deadline ia baru mengerjakan kurang dari 50% laporan. Gue rasa laporan tersebut cukup setimpal dengan nikmatnya fasilitas yang mereka dapatkan di tempat kuliah lapangan.

 
  1. Kuliah Semester Pendek

Yaah tidak ada yang terlalu istimewa sebenarnya. Kami menonton kuarto SBM beraksi kocak seperti hari-hari biasanya. Sebenarnya gue mau cerita cukup banyak di bagian ini. Tapi sepertinya gue lebih tertarik untuk menceritakan bagian selanjutnya saja.


  1. Curug Malela

INI DIA YANG DITUNGGU-TUNGGU!! Ceritanya akan dijadikan tulisan sendiri karena terlalu sayang untuk tidak menceritakan detailnya. Maaf ya, ternyata harus menunggu lagi :p


  1. Ramadhan Ceria

Ramadhan menandakan masa liburan akan segera berakhir.  Gue baru tahu ternyata ta'jil termewah di sekitar kampus terdapat di masjid Daruddakwah dekat kosan. Menu yang paling sering muncul adalah air putih segelas+gorengan 3 macam+seiris bolu+semangkuk kolak. Bahkan masjid sebesar masjid PUSDAI pun kalah!

Ramadhan kali ini sempat diwarnai dengan pisah ranjangnya Cak Ril dengan Kakek. Memang akhirnya mreka kembali akrab dengan bukti mereka mudik bersama. Namun Kakek sepertinya memang harus mencari 'sarang' baru.
 
Gue, selaku The Last Man Standing di kosan, akan menutup ulasan ini dengan kuis berupa gambar yang cukup panjang. Gambar ini awalnya merupakan foto halaman kosan saat akan gue tinggalkan.
 

Semester 6 Part 2


Sesuai dengan apa yang telah diingatkan seorang agan Walay di tulisannya di bawah, gue bikin lanjutan dari tulisan gue sebelumnya.
Nah, menurut pengamatan gue, semester kemarin memang menyisakan banyak kejutan. Kali ini akan gue lampirkan beberapa gambar
 

 Gue shock waktu liat kertas tersebut. Bagaimana nasib si praktikan jika asistennya adalah dua orang zombie kosan? Apa mungkin dia bisa menyerap ilmunya dengan baik? Yang membuat saya ragu adalah pengalaman seorang adik angkatan yang sempat tinggal di kosan selama satu tahun: Oke Ka I. Oke Ka I waktu TPB-nya dititipkan oleh ibunya ke anak-anak kosan agar dibimbing menjadi anak yang benar. Maklum saja, beberapa dari kami memiliki reputasi yang cukup baik. Namun, yang terjadi bisa direpresentasikan dalam dialog berikut. Dialog ini terjadi ketika ibu Oke Ka I berkunjung setelah sekian lama anaknya menjadi bagian dari Zombies

Oke Ka I : Bu, kenalin, ini Mas Nyambi yang ngajari saya bolos
Nyambi : (shock, memasang muka hendak mengatakan "maaaksudmu")
Oke Ka I : Tapi dia baik kok Bu...
Nyambi : (masih shock, tapi sedikit lega)
Oke Ka I : .... dia sering minjemin stik buat main game
Nyambi : (unidentified expression)

Yaah, setidaknya dalam kasus praktikum tadi, kedua asisten tersebut menjalankan misinya dengan cukup baik, kecuali dalam hal membereskan sampah berkas-berkas praktikum!

Luarbiasa memang zombie kosan ini. Ketika rekan satu lantainya ada yang menjadi asisten, ada yang schedule board-nya ditulisi seperti ini:

LUAR BIASA! Sekali lagi, LUAR BIASA!! Di saat para pemimpi dan perencana kampus sedang diteror oleh gangguan teriakan ejekan  "wacanaa... Wacanaaaa!!", teman kosan gue ini menyiapkan rencananya 20 tahun lagi! Semoga konkrit lah Bung! Oiya, sebenarnya ada yang menambahi keterangan di bagian bawah schedule board tersebut, yaitu keterangan siapa yang dimaksud sang istri. Maklum saja, hingga saat ini sang pemilik schedule board diduga -cuma dugaan- belum move on. Tebak saja sendiri!!

Sayangnya, pada semester ganjil yang lalu seorang zombie harus dirawat inap. Katanya sih, makanannya selama dirawat inap enak-enak saja..
 -gambar makanan rumah sakit santo yusup. Ini serius, nama rumah sakitnya pake P, bukan santo yusuf -

Penyakitnya sendiri belum jelas. Yang menarik, kebiasaan posisi tidur zombie tersebut membuat perawat dan penjenguknya heran. "Dia tidur beneran atau pura-pura tidur?"

Walaupun penyakitnya belum jelas, dokter menduga ia terserang demam berdarah. Padahal, ia termasuk salah satu pembeli bubuk abate di kosan! Ironis memang. Beberapa hari setelah ia keluar dari rumah sakit, pihak RW di mana kosan kami berada mengadakan fogging menyeluruh. Gue ingat, saat itu gue masih membuat laporan di lantai satu, tiba-tiba terdengar suara seperti gergaji mesin. Tidak lama setelah suara tersebut mendekat, muncul kepulan asap putih yang langsung menyebar di seantero kosan. 'Serangan mendadak' tersebut membuat para zombie bingung. Kosan seperti diselimuti kabut tebal yang cukup perih di mata. Yang di lantai satu naik, yang di lantai tiga malah turun. Yang menutup pintu agar asapnya tidak lebih banyak masuk, malah panik karena asapnya tidak keluar. Chaos!! Pilihan cerdas dilakukan Neer Mapyudin yang bergegas turun, menyalakan motor, lalu keluar dari kosan. Mungkin ini rasanya jadi nyamuk ya..

Isu-isu yang sempat muncul adalah isu naiknya tarif kosan dan mulai mewabahnya kutu tinggi. Selain itu, keluarnya Habibot dari status penerima BIUS juga cukup menggemparkan.

Okeee, sekian laporan semester genap.  Sebagai penutup, silakan liat gambar berikut:

Sesekali

Beberapa hari lalu gue denger dari seseorang teman tentang lomba esai.  Nah gue kepikiran nih kenapa nggak anak-anak kosan, ikutan lomba esai, secara pada jago nulis nih. Nyambi dengan tulisan-tulisan kritisnya, Galih dengan serial corat-coretnya, Upin dengan tulisan yang hanya sampai part 1 atau bagian 1 tapi ga pernah dilanjutin part berikutnya, cak ril yang juara update status dan anak-anak lainnya yang suka nulis aneh-aneh juga. Tapi pas gue lihat lagi tulisan-tulisan di blog ini, yaaah mungkin ini alasannya haha.

Oke terus kenapa judulnya Menjadi Indonesia (judul tulisan awalnya seperti yang tersebut, kemudian diganti biar orang-orang yang nyari info lombanya ga nyasar di sini, hehe.red)? Yak karena itu tema lomba esai yang waktu itu dikasih tahu temen gue. Eits jangan berpikiran gue mau ikut, nggak, gue sadar kok sebagai salah satu kontributor blog ini tulisan gue jauh dari topik-topik berat nan bijak. Orang tulisannya pada ngaco, apalagi lombanya disuruh 5 halaman, hehe. Cuman gue sedikit kepikiran sih, yaah mungkin gue bakal coba bijak dikit dan nulis tentang ini, walau nggak 5 halaman  juga.

Menjadi Indonesia, apa sih yang pertama terlintas di pikiran kalian tentang ini? Kalau gue sih ya, pas pertama ngebaca tema itu (dikasih tahu lewat chat) yang langsung kepikiran adalah “Lhah emang selama ini kita bukan Indonesia apa?”. Yah senangkepnya gue sih menjadi Indonesia ini artinya jadi orang Indonesia, macam pemain naturalisasi gitu. Atau kalau nggak yah anak-anak yang resmi dapat KTP. Cetek ya? Haha biarlah. Pokoknya yang perlu digarisbawahi tulisan ini tidak berhubungan dengan lomba tersebut, oke?

Pas gue lihat-lihat lagi nih, dari status-status teman-teman gue yang bijak, nampaknya identitas generasi muda ini  mulai terkikis nih dari budaya Indonesia. Ya kan? Remaja-remaja sekarang udah doyannya Korea-korea dan budaya-budaya yang lain. Nggak boleh emang? Boleh kok, asal ya jangan lupa identitas dan budaya bangsa sendiri dong. Ditambah sekarang banyak dijejali hal-hal yang makin nggak bikin bangga sama Indonesia. Kalau gini terus ntar jadi Indonesianya juga Indonesia KTP, Indonesia tapi hanya sebatas KTP, nggak ada cinta-cintanya sama Indonesia.



Padahal masih banyak hal-hal yang bisa kita banggakan dari Indonesia ini. Nggak semua pemimpinnya jelek kok. Alam-alamnya juga bagus banget. Budayanya wuiiih dari barat ke timur banyak banget. Orang-orangnya juga santun, ramah pula. Tanahnya pun subur, kayu aja ditancepin bisa jadi tanaman. Puasanya juga stabil lhoh sekitar 12 jam lebih dikit lah padahal di Eropa sekarang puasanya bisa 20an jam. Nyari apa-apa gampang, nggak pernah diserang Godzilla atau monster-monster kayak di New York atau Tokyo, paling ada juga Si Komo, itu pun Cuma bikin macet ga sampai ngerusak gedung.


Godzilla
Si Komo






VS



Oke intinya terlampau banyak hal-hal yang bisa kita banggakan sebagai orang Indonesia dibandingkan hal-hal yang membuat kita malas jadi orang Indonesia. Nah mungkin hubungannya dengan Menjadi Indonesia adalah jadilah orang yang benar-benar Indonesia. Mengenalinya, mencintainya, dan berbangga dengannya. Kalau ada yang nggak beres, ya benerin dong sebagai orang Indonesia, sekarang atau nanti kalau udah gede, jangan Cuma ngehujat aja.

budaya Indonesia
sawah
Gunung Rinjani













Haha kacau ya tulisannya? Makanya nggak diikutin lomba daripada bikin malu. Terimakasih sudah membaca, maaf jika tidak sesuai ekspektasi. Makasih juga buat cak ril dengan status-statusnya yang menginspirasi. Haha.

Tendangan Sudut

Oke padahal barusan banyak banget yang dipikirkan di kepala, tapi kok sekarang bingung mau mulainya ya. Hhhmmmmmm. Mari kita awali tulisan ini dengan quote “a great man never said that he is great, poeople around him did”. Orang yang besar tidak akan menceritakan kehebatannya atau bahkan mengatakan dirinya hebar pada orang-orang, namun orang-orang yang disekitarnya dan mengenalnya lah yang akan berkata demikian. Orang-orang tersebut saya temui di sini, PT DBE, saat saya Kerja Praktek. Yah kerja praktek anak teknik harusnya tulisan tentang alat-alat gitu sih, tapi kali ini saya lebih suka menuliskan intermezzo, kalau di dalam sepak bola istilahnya di luar lapangan lah.

Beberapa minggu yang lalu, saya ngobrol-ngobrol sama Pak Bos CEO DBE, dan beberapa karyawannya. Formatnya sih ngobrol santai, lebih ke arah gojekan malahan. Di sana Pak Bos cerita-cerita tentang masa mudanya, yah kebanyakan tentang kehidupan percintaannya lah sambil sesekali memberi wejangan-wejangan khasnya. Beliau memang suka memberikan wejangan-wejangan yang ngena banget. Yaaah denger-denger sih dulu beliau anak PSIK, jadi kritis banget. Terakhir kali geng KP DBE disemprot gara-gara manja dan kurang usaha. Kata beliau sih, kita ini adalah macan, namun jika manja, kita seperti macan di sirkus, kalau apa-apa sudah tersedia pas nanti dilepas di hutan bakal mati. Taringnya hanya memukau saat pertunjukkan, setelah itu ya hanya terkurung di kandang. Itulah macan sirkus. Jadilah macan di alam liar. (saya sudah pernah baca note beliau tentang ini hehe).

Yang hebat dari beliau adalah idealisme yang tidak pernah luntur. Susah lho mempertahankan idealisme itu, apalagi kalau sudah keluar kampus, bagaimanapun juga akan terbentur dengan realita dan kebutuhan. Orang yang bisa mempertahankannya berarti memang orang yang berkarakter kuat. Dari deskripsi di atas, mungkin akan terbayangkan sosok yang sangar dan galak ya? Tidak kok, malah sebaliknya, beliau sangat santai dan enak diajak ngobrol, suka becanda dan easy going lah. Yang saya kagumi lagi adalah beliau dapat dengan baik menempatkan diri, saat kerja benar-benar totalitas tapi saat santai yah enak diajak ngobrol atau curhat.


Macan alam liar, raaaaawr!

Macan Sirkus :3

Kata-kata beliau yang masih terkenang dari obrolan tersebut (walau sebagian besar tentang percintaan sih, but I actually need this advice so I remember it haha, dan juga kalau dilihat-lihat wejangan ini bisa buat umum juga, nggak cuma percintaan kok)

Jadi cowok tuh jangan takut ditolak, kalau belum usaha ya mana bisa dapat, usaha dulu dong
 kebanyakan kita kalah sebelum berperang karena takut ditolak, yaah emang gengsi sih haha, tapi ditolak itu resiko. Kalau belum usaha masak mau langsung diterima sih. Tidak hanya cewek juga, semisal kita ingin sesuatu ya harus diperjuangkan, jangan cuman duduk dan menunggu, sampai kapan mau dapet. Semua ada resikonya.



Kita ini siapa sih kok pilih-pilih jodoh, orang ganteng itu belum tentu dapat orang cantik
kadang kita lupa kalau kita ini hanya manusia biasa, ganteng, cantik, kaya, atau apalah itu yah hanya atribut. Memang apa kuasa kita pilih-pilih jodoh? Kadang orang berharap yang muluk-muluk tapi nggak memperhatikan kualitas diri. Jadi sadari diri kita sekarang pada posisi mana, sudah pantaskah mendapatkan apa yang diharapkan? Kalau memang sudah takdir ya ikhlas saja.



Setelah habis lulus memang susah move on dari Bandung, tapi ya harus bisa
nah ini yang kayaknya bakal berat buat dijalanin. Kurang lebih 4 tahun di Bandung yah pasti udah mulai betah lah tinggal di sini, tapi pas habis lulus mau nggak mau emang harus bisa. Move on adalah salah satu tahapan kehidupan manusia, berat tapi bisa dan harus dijalanin.


just sharing, thanks for reading :D

DAFTAR WACANA KOSONG

sebelum baca, gue kasih tahu dulu, ini bukan untuk mengejek yang suka berencana. peace! :D
oiya, ini juga berlaku smpai tulisan ini dibuat...

1. SETAHUN PERTAMA DI BANDUNG, GUE HARUS BISA BAHASA SUNDA!
nah lho, paling yang bisa cuma bahasa kasarnya doang..

2. GUE HARUS NGUPDATE SCHEDULE BOARD!
paling cuma 2 bulan pertama yg schedule board-nya di-update. Itu pun update-annya engga serinci waktu awal. Kalo engga, cuma pake note-note kecil yg berserakan entah di laptop, , atau paling banter buku kecil... Mungkin lain kali akan diunggah foto schedule board anak-anak...

3. TUGAS HARUS SELESAI MALAM INI(jika diucapkan H-3 atau lebih dari deadline)

4. GUE PENGEN JOGGING TIAP MINGGU MINIMAL SEKALI
entah kenapa statistically selaluu saja ada minggu yg terlewat akibat ketiduran(jika huja tidak dihitung)

5. KITA HARUS BERHENTI MENYEBUT KATA 'BRAKEK!'
it's really difficult man, we just can do it in two days...

6. KOSAN BEBAS TINGGI

7. KOSAN BEBAS JAMUR
-----
Nah, sedangkan ini daftar kandidat wacana kosong:
1. Pendamping wisuda
2. Nikah dalam waktu dekat

Melodrama Bandung



Pada suatu hari setelah pulang dari futsal seorang teman bertanya, “Jalan ini tembusnya mana ya?”

Aku menjawab,
 wah nggak tahu, padahal sudah hampir 3 tahun di Bandung


Ya, sudah 3 tahun kita di sini, Bandung. Bumi pahrayangan, kota yang sering kita sebut namanya dalam lagu “Halo-halo Bandung” ataupun “Naik Kereta Api” semasa kita kecil namun belum tahu kota seperti apa sebenarnya Bandung ini. Banyak kenangan yang sudah terbentuk di sini, tawa, haru, sakit, dll. Berawal dari kita meninggalkan kota tercinta kita dengan haru biru, tiba di kota yang asing dan masih belum terbayang kehidupan seperti apa yang menanti kita di kota ini. Bertemu keluarga BIUS, teman-teman kuliah, sahabat-sahabat baru. Dari penggembira kampus hingga menjadi aktivis kampus dan berkontribusi dengan jalan masing-masing. Hingga sekarang tanpa sadar kota ini sudah menjadi rumah kedua tentu saja setelah rumah kita masing-masing (kecuali yang rumahnya bandung.red).


Sudah 3 tahun kita di sini, artinya apa? Tinggal 1 tahun lagi waktu normal kita di Bandung karena setelah itu kita akan memasuki dunia orang dewasa yang sesungguhnya, dunia orang dewasa . . . (baca dengan nada yang dalam dan mantab!) dan akan tiba waktu kita meninggalkan kota ini. Tapi ini beda sama pas waktu meninggalkan kampung halaman kita. Ya orang tua kita ada di kampung gitu jadi kita akan tetap kembali ke sana suatu saat, tapi Bandung? Bandung tidak seperti kampung halaman di mana akar kita tertanam di sana, Bandung hanya seperti sebuah Check Point dalam kehidupan kita. Mungkin 5 atau 10 tahun lagi perasaan kita ke Bandung akan tidak sama lagi. Nama kosan pun tidak akan sama (secara yang ngasih nama kosan24 kita sendiri). Madas juga nggak tahu masih buka atau nggak. Sangat sakit membayangkan itu terjadi.

Yang mungkin akan kita kenang nantinya,

Suasana bridging BIUS
Car Free Day Dago dari sumber: tipikorjabar.com

ITB sumber: geocities.ws

Pemandangan dari atap kosan :P


Kosan 24 :D



1 tahun lagi. . . deadline PW juga 1 tahun lagi hihihi semangat!!!

Semester 6 Part 1

Many things happened this semester, and long time we're not telling you about our story. It is a long special story for you :3

Semester ini bagi gue sangat menyenangkan, terutama melihat temen-temen gue menjadi lebih produktif. Ralat: menjadi JAAUUUH lebih produktif. Sebelumnya masri kita samakan persepsi: sibuk belum tentu produktif, produktif belum tentu bermanfaat!

Cerita ini sungguh susah dimulai darimananya. Yang gue inget, zombie A2 yang rajin pulang ke kampung halamannya menjadi rajin COD, begitu pula C5. Mereka sudah diakreditasi oleh agan C6 sebagai recommended seller di forum jual beli. Di akhir semester ini mereka sangat sering menghilang dari kosan. Kayak Avatar lah mereka ini, "ketika dibutuhkan, ia menghilang...". Sedangkan master mreka, agan C6, sudah naik level. Ia tidak lagi berada di kasta yang mengharuskannya COD. Levelnya sudah sampai ekspor-impor! Masih antarkota sih ekspor-impornya..hehe.

Sementara itu, di "dunia lain", seorang penjual di forum jual beli mundur dari peredarannya. Agan yang satu ini adalah pengamat "dunia lain" kosan. Bersama teman sejurusannya, ia bahu-membahu untuk membangunkan agar bolos kuliah mereka tidak keterlaluan. Hasilnya? HAHAHAHA. Kehidupan percintaan mereka(mereka dengan pasangan mereka masing-masing! bukan percintaan di antara mereka) yang sering dijadikan bahan ejekan sepertinya tidak membuahkan hasil. Ada-ada saja taktik mereka, seperti misalnya nge-chat "....bla bla bla bla..." dan jika setelah dibaca ulang kalimatnya lucu/aneh, lanjutan chat-nya biasanya adalah semacam "maaf tadi dibajak temen"

Lain halnya dengan C8, ia yang menjadi ketua restoran kampus menjadi sangat sibuk. Konon, ia menjadi ketua terbaik restoran tersebut! Kesibukan rupanya tidak menghentikannya mnuduh B8 sebagai penyebar kutu imut, kecil, dan menjengkelkan bernama TINGGI. Rekan sejurusannya, A8, yang mengawali semester dengan tertawa-tawa gila di tangga akibat nilainya, di tengah semester mendapat dana dari lomba untuk bisnis bersama timnya, dan di akhir semester terlihat sudah kembali menikmati kuliahnya yang dulu terancam ditinggalkan

 Mengenai lomba bisnis, banyak cerita menarik yang mungkin lain kali saja ceritanya. Yang jelas, perolehan sementara kosan adalah 8 anak didanai bisnisnya dan 3 anak akan diterbangkan gratis ke Hongkong. Bagaimana dengan kosanmuuu? :p

Ah ya, sombong itu gak boleh Kawan. Maafkan kami :) Semoga kita kelak sama-sama jadi keren lah yaa

TINGGI. hmmm... silakan googling deh untuk berkenalan dengannya, Kami sendiri jujur belum mengetahui cara ampuh untuk membasminya. Tuduhan sampai saat ini dialamatkan pada B8. Mungkin biar si penuduh saja yang menceritakan atau yang tertuduh yang mengklarifikasi.

Lain TINGGI lain mata ikan. Tidak main-main,  penyakit ini telah membuat 6 anak kosan memiliki tambahan mata di kakinya. Obat terampuh adalah dari bung B5. Sebenarnya ada yang luarbiasa ampuh. Cara ini telah merenggut sebagian telapak kaki kiper andalan kosan, agan A2!

Bersambung......

Perjalanan Burangrang dan Manfaatnya


Bebapa waktu lalu, tepatnya tanggal 30 sampai 31 Maret, sang pengelana-pengelana zombie (bukan pengelana cinta) yang tergabung dalam komunitas Hiker Liker melakukan perjalanan mendaki gunung Burangrang. Mungkin bagi sobat Zombie, kata Hiker Liker masih asing didengar. Emang sih, belum pernah ada postingan tentang Hiker Liker. Mungkin perlu post khusus buat ngejelasin tentang hiker liker. Di sini gue cuma ngejelasin singkat aja deh apa itu Hiker Liker. Ya, sesuai namanya, Hiker Liker ini merupakan kumpulan para zombie yang jagonya naik gunung. Mungkin para zombie ini punya cita-cita menginvasi negeri gunung sebagai daerah jajahannya, biar kagak membatu di sarang zombie doang (baca: kosan). Terus kenapa namanya ada likernya? Secara gitu, kumpulan ini digawangi sama si Soto Koya yang notabene merupakan pendiri komunitas Likers. Ga percaya? Liat aja Fb nya, ribuan like sudah bersarang di setiap update statusnya. Ya ga lain dan ga bukan dari hasil berjibakunya membentuk komunitas Likers.
Di postingan ini gue ga mau cerita banyak tentang Hiker Liker ataupun kisah perjalanannya ke Burangrang, tapi tentang manfaat apa yang kita dapatkan dari perjalanan ini. Perjalanan kali ini dimulai dari sarang zombie ke negeri Burangrang yang hendak di-invasi. Naik mobil pribadi broh, keren kan? #biasaaja, tapi yang jelas bukan mobilnya zombie. Nah, pas udah mau sampai di Pos 1, tepatnya di daerah Cisarua, para penunggang mobil ini mendapati bahwa di daerah tersebut sedang musim pemilihan bupati Bandung Barat. Alhasil, banyak lah poster dan baliho calon bupati bertebaran di pinggir jalan. Sambil menanti sampai tujuan, para zombie pun iseng-iseng membaca tulisan visi misi calon bupati. Kami pun menangkap satu hal yang menarik. Jelas saja, di poster salah satu calon bupati tertuliskan 
“Bergerak untuk Hari Esok yang Lebih Baik”.
Percakapan seru pun terjadi,
Gue : Wah broh, keren lah itu quote nya si calon bupati, “Bergerak untuk Hari Esok yang Lebih Baik.
N    : Keren apanya? Orang cuma gitu doang.
Gue : ya keren semangatnya bro. Jadi, kita itu mesti bergerak hari esok.
N    : Wah iya ya. Lha terus sekarang ngapain?
Gue : Tidur laah.
N    : Lah, kagak melakukan pergerakan?
Gue : Kan bergeraknya untuk hari Esok.
N    : Lha sekarang?
Gue : TIDUR. Bergeraknya besok saja.
N    : berarti besoknya mulai bergerak kan ya?
Gue : Mmm, bergeraknya ya esok harinya lagi.
N    : Lha besok ngapain?
Gue : TIDUR.
N    : Bergeraknya kapan?
Gue : Esok harinya lagi broooh. Pokoknya ESOK.

Nah sobat, keren kan manfaat yang kita dapatkan dari perjalanan mendaki gunung ini. Kita jadi mendapatkan sebuah quote yang sangat super duper sekali, sampai-sampai quote-nya pak MarTeg pun kalah. Yap, Kita itu harus Bergerak Untuk Hari Esok. Inilah yang sangat menginspirasi para Zombie di sarangnya. Kalian boleh menganggap para zombie ini lemah, gak produktif, dibilang alay. Itu Cuma kulitnya, lihatlah sampai ke dalem dalem. Bahkan di tengah kesibukan kami untuk bergerak di hari esoknya, kami tetap merencanakan pergerakan untuk hari esoknya lagi. Kurang sibuk apa coba? Lihat saja ESOK, para zombie ini akan bermetamorfosa menjadi zombie level 2, -eh bukan- tapi menjadi orang-orang sukses yang akan membuat bangga para penyumbang keberlangsungan hidup Zombie.

Cucu dan Kakek

Suatu hari setelah pulang dari latihan sepak bola, Yaoming (4) berkata pada kakeknya Roger (60),
"Kek beliin aku sepatu dong, teman-temanku yang pake sepatu merk "Doa Ibu" nendangnya bisa kenceng-kenceng tadi."

mendengar celotehan cucunya tersebut si Kakek tertawa teringat tentang masa lalunya dan berkata pada cucunya,
"yakin itu gara-gara sepatunya?"

"iya Kek! sepatunya bagus soalnya"

Si Kakek kembali tertawa dan memangku cucu kesayangannya sambil bercerita,

"Dulu Kakek pernah menjadi juara kampung dan kalau tidak terhalang kebutuhan keluarga, Kakek mungkinakan menjajal dunia profesional. Saat itu tidak sedikit orang yang mengakui kapasitas Kakek. Bahkan Kakek disebut-sebut akan bisa membawa Indonesia juara dunia. Itu semua dilakukan Kakek dengan sebuah sepatu kesayangan yang sudah butut yang sekarang masih terpajang di lemari Kakek. Padahal waktu itu musuh-musuh Kakek sepatunya bagus-bagus, malahan ada yang ber merk "Doa Ibu" seperti yang kamu minta."

"Oooh jadi aku harus pake sepatu Kakek ya biar bisa nendang kenceng?"

"Hahaha bukan begitu maksud Kakek, sepatu itu hanya alat pendukung. Yang membuat kamu bisa gocek seperti Messi atau nendang kenceng kaya Ronaldo ya kamu sendiri. Mereka bisa seperti itu pasti karena berlatih dengan keras dan tekun tiap hari. Teman-temanmu yang bisa nendang kenceng pasti juga begitu. Kalau kamu belum mencoba dan berlatuh trus sudah beralasan sepatunya jelek ya kamu nggak akan bisa berkembang. Kali ini sepatu, besok kaos kaki, trus besoknya lagi apa? Model rambut kaya Tsubasa? Hahaha"

"Berarti aku harus tekun berlatih ya Kek?"

"Bener banget, selain itu juga kamu harus bersyukur dengan apa yang kamu miliki. Jika tidak bersyukur, kamu nggak akan pernah merasa cukup dan bukannya berlatih tapi malah bakalan ngeluh ini itu terus"

"Siap Kek! Aku akan berlatih dengan tekun mulai sekarang!" sambil melompat dari pangkuan Kakeknya lalu ke halaman untuk berlatih, "Ciaaaat tendangan Si Maduuun!!!"

"PRRAAANKK!!!" bola kena kaca tetangga dan Si Kakek hanya bisa geleng-geleng sambil mengeluarkan dompet.

tidak pernah bersyukur dan selalu mengeluh akan menghambat kita untuk berkembang

Gue dan Jika Gue gak di Kampus ini


Malam ini, gue sama temen gue yang jago banget nulis konten blog humor gak jelas masih belum tidur. Semua anak lain di kosan gue pada “diem” gak jelas di kamarnya masing-masing. Ada yang main game PS 1 edisi tahun 2003, ada yang nonton tv series amerika, ada yang tetap belajar materi kuliah walaupun sekarang kenyataannya malam minggu, ada yang numpang tidur di kamar orang karena alasan kesepian, sampai ada yang download materi kuliah belasan giga padahal itu semua gak “real” menurut gue dan semua penghuni kosan yang lain.

Abdi, si penghuni lantai satu paling miris malam ini. Yang gue tau dari dia adalah dari sejak awal kuliah sampai jadi mahasiswa tingkat 2, dia strong (istilah mahasiswa aktivis) banget. Tapi malam ini gue, abdi, dan dua orang yang tertidur  di kasurnya si Bagas (berarti yang tidur bukan Bagas) seperti jadi orang paling pathetic di kosan. Sekarang malam minggu (pas lagi bikin tulisan gak jelas ini), padahal biasanya kosan gak pernah sepi kalo malam minggu. Dari battle counter strike sampai main kartu dengan hukuman makan sambal bagi yang kalah di setiap giliran biasanya jadi aktivitas rutin di kosan.

Entah karena saking gak adanya bahan obrolan yang bermutu atau karena yang masih gak bisa tidur cuma gue dan si Abdi, akhirnya tema “jika kita gak kuliah di sini” menjadi bahan obrolan paling garing malam ini.

*** 

[Flashback ke Januari 2010] balik ke masa setelah pengambilan rapor SMA kelas 3 semester 1

Beberapa hari ini adalah hari-hari paling sadis menurut gue. Gimana gak sadis? Temen-temen gue yang rapornya bagus dan masuk sepuluh besar kelas bisa ikutan PMDK (semacam penerimaan mahasiswa melalui seleksi rapor di jaman gue). Gue dan beberapa temen-temen gue yang gak bisa ikutan PMDK berasa jadi orang paling gak berguna dan menyia-nyiakan hidup. Gak ada tempat yang paling layak kita jadikan buat duduk selain lantai depan kelas (waktu itu) ngeliatin anak-anak yang bisa ikutan PMDK mondar-mandir dari ruang kepala sekolah ke ruang guru ke ruang BK dan balik lagike ruang kepala sekolah. Gue dan temen-temen gue yang terdampar di lantai hanya bisa terdiam dan galau. Dan yang masih gue ingat pada masa ini adalah ucapan si Fajar, kuran glebih kaya gini “santai bro, saat ini kita dibawah dan merasa gak ada harapan, tapi kita harus buktikan ke mereka semua kalo kita gak bakal kalah dari mereka” (dengan beberapa perubahan).

Suatu malam, gue ungkapin rencana gue ke orang tua apa dan kemana rencana gue setelah lulus SMA nanti.

Tapi yang gue tau, Sang Waktu itu adil. Ada titik dimana kita berada pada masa paling hina di hidup kita dan itu harus kita jalanin buat jadi pelajaran hidup yang gak akan kita lupa. Ada pula titik dimana kita kita merasa jadi yang paling jagoan sebagai apresiasi atas kerja keras kita. Dan saat ini, setidaknya temen-temen gue yang dulu terdampar di lantai kelas bareng gue udah mulai nunjukin “taring-taring” masa depan mereka.
Fajar, yang meski kuliah terlambat satu tahun karena gak lulus di tahun pertama sekarang udah jadi mahasiswa keren (menurut gue) di ITS kampusnya. Hamid, yang menghentikan tradisi keluarga untuk kuliah di Bandung, setau gue sekarang udah punya bisnis sama ceweknya. Ahmad, yang bertukar mimpi dan cita-cita dengan gue, sekarang memiliki harapan untuk merubah citra departemen keuangan kedepannya. Arsyl, yang dulu punya julukan ikan paus atau beruang kutub karena berat badannya, sekarang udah sibuk terus dengan hobinya di Jakarta. dan masih banyak temen-temen lainnya yang sekarang merintis mimpi dan cita-cita indah buat masa depan mereka.

***

Dan jika gue gak kuliah di sini, di kampus ini. Gue gak bakalan kenal sama Abdi, yang meskipun sekarang lagi berada di titik nol dalam hidupnya tapi gue tau kalo dia bakalan bangkit dan jadi orang keren nantinya. Gue gak bakalan kenal sama Aziz, anak yang hobinya belajar tapi keren banget kalo main bola di posisi “jangkar”, gue gak bakalan kenal sama Pratomo yang bermimpi jadi pengusaha sukses kedepannya. Gue gak bakalan kenal sama Febri yang ngasi tau ke gue kalo passion itu bisa menguatkan mimpi kita. Gue gak bakalan kenal sama Bani yang ngasi tau ke gue kalo DNA bakteri itu bisa dipotong dan dimasukkan ke bakteri lain. Gue gak bakalan kenal sama Tomo yang kelihatannya punya disorientasi seksual tapi sebenernya orang tabah dan bermimpi besar. Dan pastinya gue gak bakalan kenal sama orang-orang keren yang gue kenal saat ini.

Dan jika memang gue gak kuliah disini, gue gak akan tau kalo impian gue sebenarnya adalah jadi pendiri tim bola dan pelatih legendaris di Indonesia. Dan jika memang gue gak kuliah disini, gue pasti akan meminta diberikan kesempatan agar gue kenal sama mereka semua. Karena yang gue tau, satu musuh itu kebanyakan, tapi sejuta sahabat itu kurang.

Jika Gue Bukan Mahasiswa di Kampus Ini

Gue akan masuk IPB, belajar tentang pertanian lalu fokus untuk menjadi petani modern. Gue juga akan mengasah kemampuan berbisnis gue dengan ikut lomba-lomba bisnis yg cukup banyak di kampus tersebut. Dan di awal tingkat 3, di sebuah kompetisi bisnis plan nasional, gue sebagai salah satu finalis akan bertemu tiga orang yg saat ini jadi kawan saya: Kakek, Mucho, dan Soto Koya. Mereka bertiga terlihat seperti orang-orang mengenaskan yang kurus-kurus dan matanya berkantung. Dan gue akan menyaksikan mereka mengangkat piala juara tiga...

IPB yg juga terletak di Jawa Barat, akan membuat gue menyambangi ITB yg cukup banyak teman SMA gue di dalamnya. Gue tapi mungkin tidak akan menyapa anak-anak B*US karena saat SMA gue tidak begitu dekat dengan penerima B*US yg berasal dari SMA gue. Mungkin gue hanya akan menyapa Pentol "Hoi!" hanya karena mukanya familier. Gue akan keheranan melihat teman-teman yg berjalan serombongan dengan Pentol. Mereka terlihat selalu tertawa tanpa beban. Konon, mereka adalah penerima beasiswa yg sama dengan Pentol.

Di ITB gue lalu melihat mahasiswa dengan jaket warna-warni. "Ih, kayak anak sekolah yg seneng bikin jaket kelas aja mereka", pikir gue saat itu. Di kunjungan pertama gue ke ITB(sekitar Agustus 2010), gue mendapat sambutan yg hangat dari teman-teman SMA gue karena ikatan alumni SMA gue di ITB merupakan yg paling kompak. Tapi sayang mereka tidak bisa fullteam akibat Rrrambot, Kikbot, Hylbot, dan Pentol harus mengurus kegiatan bakti sosial B*US. Di sore hari, barulah mereka menampakkan batang hidungnya. Gue lalu dikenalkan dengan Wahy*, Ria*, Dama*, Baga*, Nu*, dan yg lainnya. Hei, ada dua orang yang namanya sama dengan gue! Mereka tampak sangat bahagia dan ceria. Gue heran dengan mereka, padahal baru dua bulan sejak keberangkatan Pentol, Hylbot, Kikbot, dan Rrrambot ke Bandung, mereka sudah seperti anak SMA yg kenal selama 3 tahun. Gue mendengar ada yg disebut Walay, Nyambik, dan berbagai julukan unik lainnnya.

Beberapa bulan kemudian teman-teman SMA gue susah diajak kumpul untuk menemani gue main di ITB. Akhirnya gue baru ke ITB lagi di awal Maret tahun 2012. Saat itu sedang diadakan acara besar yg ramai dengan anak-anak SMA, namanya Aku Masuk ITB 2012. Gue akan berpikir "Acara apaan sih itu? belagu amat anak ITB, pamer kali ya??". Entah siapa ketuanya, panitianya terlihat sangat menikmati pekerjaan mereka dan sangat kompak. Gue pun iseng masuk ke pamerannya.

Gerombolan mahasiswa berjaket abu-abu yg di lengannya terdapat logo yg mirip logo PLN menarik perhatian gue. Ketika gue tanya, ternyata mereka berasal dari jurusan teknik elektro, teknik tenaga listrik, dan teknik telekomunikasi. Gue mendadak teringat materi dari mata pelajaran Fisika SMA yg tidak gue sukai. Obrolan di antara mereka yg sedang membicarakan PR pun terdengar membingungkan. Entah apa itu Fuye, ADC, transien, dan treshold. Mungkin gue yg salah dengar, yg jelas terdengar sangat asing. Mungkin mereka dari dunia lain.

Kebetulan gue mendapat kesempatan berbincang dengan ketua panitia acara itu. Gue tidak sangka, ketuanya sama dengan gue masih tingkat dua dan ternyata acara tersebut berskala nasional! Pantas saja banyak media yg meliput. Samar-samar gue ingat, banyak dari panitianya yg merupakan anak-anak B*US.

Karena keasyikan bermain, gue memutuskan menginap di kosan R*ri sekarang lebih sering dipanggil Rifki. Kosan tersebut berada di dekat masjid di daerah Pelesiran. Di malam hari, terdengar kegaduhan dari kosan berwarna merah di dekat situ. Gue diberi tahu bahwa itu adalah kosan tempat Pentol dan beberapa anak B*US. Terdengar suara "AEEEK, AEK", "MAAAAAAAAAAAAAAAKSUDMU!", "SIAPA YANG MAU JAJANAAAN?", "NDES YUUU", dan lain sebagainya. Semalaman gue susah tidur akibat suara-suara tersebut selalu muncul. Bahkan hingga pagi masih saja berisik walaupun dengan ucapan yang berbeda, seperti "TANGI TAH, TANGI TAH", "KULIAH WOIIII".

Di pagi itu pula gue pulang dengan menyisakan keheranan. Aneh, pikir gue. Mereka mahasiswa kok kelakuannya lebih kekanak-kanakan daripada teman-teman gue saat SMA.

Tahun 2013 gue ke ITB lagi, kali ini urusan bisnis. Gue akan melakukan COD dengan recomended seller dari forum jual beli online ternama di Indonesia. Mas Tegwin namanya. Ketika berbincang dengannya, gue tahu bahwa beliau merupakan anak B*US juga. Karena ternyata transaksi berlangsung lama, gue pun diajak masuk ke kosan beliau.

Gue SHOCK! Ini kosan mahasiswa paling aneh yg pernah gue lihat! Di lantai satu terasa dingin, lantai 3 panas. Aroma tiap lantai juga berbeda. Jemuran tergeletak di mana-mana. Banyak kamar yang ditinggal penghuninya yang dibiarkan terbuka padahal di dalamnya terdapat laptop. Di tembok dekat kamar Mas Tegwin ada tulisan GEA GAME CENTER dan iklan Dokter Cinta. Di dekat tangga ada singkong yang dikeringkan tapi berjamur. Sejenak gue menyapa dan masuk ke kamar Pentol, di dalamnya banyak batu-batuan. Di salah satu jendela di dekat kamar Pentol, terdapat antena TV yang ditempelkan dengan selotip. Kamar Mas Tegwin sendiri bertuliskan "RUANG REKTOR".

Setelah bertransaksi, muncul manusia-manusia kurus yg minggu sebelumnya mengajak diskusi gue tentang agrobisnis. Namanya Dambeach, Nyambik, Mucho, Kakek, dan Am I Real. Diskusi singkat dengan mereka menghasilkan ide-ide untuk membuat proposal bisnis yg akan diajukan ke lomba Spirit GKN. Dan kini gue dengar hanya Dambeach yg proposalnya lolos ke tahap 3000 besar. Tentu saja gue juga lolos :)

***
Sekian teman-teman, ini cerita gue kalo gue gak jadi masuk ITB. Eits, tapi ini kalo gue masuk IPB lho ya :3
Biar ceritanya tambah panjang, gue tambahin gimana kalo gue jadinya masuk Polines, Polteknik Negeri Semarang. Yaaah, kurang lebih ceritanya sama dengan yang di atas. Mungkin gue bukan maniak bisnis pertanian, tapi gue fokus menapaki langkah menuju dirut PLN. Mungkin alasan gue main ke ITB adalah untuk menjalin kerja sama atau berdiskusi tentang community development dengan himpunan berjaket abu-abu dengan logo yg mirip logo PLN di lengan mereka.

Sekian imajinasi saya malam pagi ini :)

Balada Move On Kosan

Tahukah kalian, perpisahan itu seringkali menyakitkan?

Tapi, kenapa kalian sering sekali membangkitkan kenangan tentangnya?

Lucu? Ya, bagi kalian..

Bagi gue, seringkali masih terasa sakit..

***


Tahukah kalian, masa depan tidak kita ketahui agar kita bisa tetap optimis?

Tapi, kenapa kalian sering sekali mengungkit masa lalu gue?

Lucu? Ya, bagi kalian..

Bagi gue, seringkali masih terasa sakit..

***

Tahukah kalian, gue berusaha melupakan kenangan itu dan mencari yang lebih baik?


Tapi, kenapa kalian sering sekali menyebutnya?

Lucu? Ya, bagi kalian..

Bagi gue, seringkali masih terasa sakit..

***

Tawa kalian juga tawa gue, tapi kalian engga ngrasain sakit yg sama dengan gue

Memang, kadang gue jadi terbantu menjadikan masa lalu gue sebagai sebuah lelucon.

Tapi bagaimana dengan dia yang berperan sebagai tokoh utama dalam sejarah hidup gue? Jangan-jangan dia tersinggung dengan semua lelucon kalian..

Uncertainty my friend

Hidup ini penuh dengan ketidakpastian, sangat relatif! Semua tergantung dari sudut pandang orang-orang yang sudah pasti berbeda. Kadang suatu hal terlihat baik oleh seseorang, namun tidak demikian bagi orang lain. Sangat tentatif! Sangat relatif!

Sebagai contoh, orang bertubuh gemuk mencoba berbagai cara untuk menjadi kurus. Mulai dari puasa Senin-Kamis (meski tidak ada satupun di Qur'an atau Hadist yang menyebutkan bahwa puasa menyebabkan kurus), sampai diet secara ga aturan. Bahkan kalo minum cola harus yang ada tulisannya "diet coke" walauun harus merogoh kocek lebih dalam dari biasanya, tapi takapalah, yang penting kurus. Kemudian coba tanyakan ke orang bertubuh kurus, apakah mereka ingin gemuk? Jika aku (sebagai oang kurus) ditanyai hal seperti itu, maka jawabanku adalah "IYA".

Contoh lainnya, orang Indonesia yang umumnya bertubuh kecoklatan, berusaha mati-matian untuk memutihkan kulit. Menurut mereka kulit yang putih, bersih, mengkilap, ampe bisa memantulkan cahaya matahari itu membuatnya terlihat lebih cantik atau ganteng. Tapi coba tengok bangsa Eropa dan Amerika yang berkulit putih. Mereka dengan seenaknya tiduran di tepi pantai, tepat di bawah teriknya sinar matahari. Untuk apa? Membuat kulit mereka menjadi coklat! Karena menurut mereka mempunyai kulit coklat itu "sexy". Tidak mengherankan jika krim pemutih tidak begitu laku di sana.

Aneh bukan?
Orang gemuk ingin kurus, orang kurus ingin gemuk.
Orang berkulit coklat ingin putih, orang berkulit putih ingin coklat
Orang sibuk pengen santai, orang santai pengen punya kesibukan
Orang ga punya pacar ingin punya pacar, orang yang udah punya pacar, pengen nambah pacar (kampret emang)

Yahh biarkanlah mereka dengan obsesi mereka masing-masing
tidak usah kebanyakan menjudge mereka, karena yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut mereka.

Hidup itu penuh dengan ketidakpastian
Uncertainty my friend

coincidence?

Tadi waktu kuliah gue lihat buku tulis temen gue, dan ternyata covernya kayak gini:

Nah mendadak gue inget ini:


Biar lebih jelas apa yg menarik, kita perbesar gambarnya:


gambar kanan adalah cover buku tulis, gambar kiri adalah logo bisnis plan-nya Nyambik dan Hendybot. Kebetulan? mungkin..

 
Zombie Twenty Fourolololol © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour