Semester 6 Part 2


Sesuai dengan apa yang telah diingatkan seorang agan Walay di tulisannya di bawah, gue bikin lanjutan dari tulisan gue sebelumnya.
Nah, menurut pengamatan gue, semester kemarin memang menyisakan banyak kejutan. Kali ini akan gue lampirkan beberapa gambar
 

 Gue shock waktu liat kertas tersebut. Bagaimana nasib si praktikan jika asistennya adalah dua orang zombie kosan? Apa mungkin dia bisa menyerap ilmunya dengan baik? Yang membuat saya ragu adalah pengalaman seorang adik angkatan yang sempat tinggal di kosan selama satu tahun: Oke Ka I. Oke Ka I waktu TPB-nya dititipkan oleh ibunya ke anak-anak kosan agar dibimbing menjadi anak yang benar. Maklum saja, beberapa dari kami memiliki reputasi yang cukup baik. Namun, yang terjadi bisa direpresentasikan dalam dialog berikut. Dialog ini terjadi ketika ibu Oke Ka I berkunjung setelah sekian lama anaknya menjadi bagian dari Zombies

Oke Ka I : Bu, kenalin, ini Mas Nyambi yang ngajari saya bolos
Nyambi : (shock, memasang muka hendak mengatakan "maaaksudmu")
Oke Ka I : Tapi dia baik kok Bu...
Nyambi : (masih shock, tapi sedikit lega)
Oke Ka I : .... dia sering minjemin stik buat main game
Nyambi : (unidentified expression)

Yaah, setidaknya dalam kasus praktikum tadi, kedua asisten tersebut menjalankan misinya dengan cukup baik, kecuali dalam hal membereskan sampah berkas-berkas praktikum!

Luarbiasa memang zombie kosan ini. Ketika rekan satu lantainya ada yang menjadi asisten, ada yang schedule board-nya ditulisi seperti ini:

LUAR BIASA! Sekali lagi, LUAR BIASA!! Di saat para pemimpi dan perencana kampus sedang diteror oleh gangguan teriakan ejekan  "wacanaa... Wacanaaaa!!", teman kosan gue ini menyiapkan rencananya 20 tahun lagi! Semoga konkrit lah Bung! Oiya, sebenarnya ada yang menambahi keterangan di bagian bawah schedule board tersebut, yaitu keterangan siapa yang dimaksud sang istri. Maklum saja, hingga saat ini sang pemilik schedule board diduga -cuma dugaan- belum move on. Tebak saja sendiri!!

Sayangnya, pada semester ganjil yang lalu seorang zombie harus dirawat inap. Katanya sih, makanannya selama dirawat inap enak-enak saja..
 -gambar makanan rumah sakit santo yusup. Ini serius, nama rumah sakitnya pake P, bukan santo yusuf -

Penyakitnya sendiri belum jelas. Yang menarik, kebiasaan posisi tidur zombie tersebut membuat perawat dan penjenguknya heran. "Dia tidur beneran atau pura-pura tidur?"

Walaupun penyakitnya belum jelas, dokter menduga ia terserang demam berdarah. Padahal, ia termasuk salah satu pembeli bubuk abate di kosan! Ironis memang. Beberapa hari setelah ia keluar dari rumah sakit, pihak RW di mana kosan kami berada mengadakan fogging menyeluruh. Gue ingat, saat itu gue masih membuat laporan di lantai satu, tiba-tiba terdengar suara seperti gergaji mesin. Tidak lama setelah suara tersebut mendekat, muncul kepulan asap putih yang langsung menyebar di seantero kosan. 'Serangan mendadak' tersebut membuat para zombie bingung. Kosan seperti diselimuti kabut tebal yang cukup perih di mata. Yang di lantai satu naik, yang di lantai tiga malah turun. Yang menutup pintu agar asapnya tidak lebih banyak masuk, malah panik karena asapnya tidak keluar. Chaos!! Pilihan cerdas dilakukan Neer Mapyudin yang bergegas turun, menyalakan motor, lalu keluar dari kosan. Mungkin ini rasanya jadi nyamuk ya..

Isu-isu yang sempat muncul adalah isu naiknya tarif kosan dan mulai mewabahnya kutu tinggi. Selain itu, keluarnya Habibot dari status penerima BIUS juga cukup menggemparkan.

Okeee, sekian laporan semester genap.  Sebagai penutup, silakan liat gambar berikut:

0 comments:

Post a Comment

 
Zombie Twenty Fourolololol © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour