Sesuai dengan apa
yang telah diingatkan seorang agan Walay di tulisannya di bawah, gue bikin
lanjutan dari tulisan gue sebelumnya.
Nah, menurut
pengamatan gue, semester kemarin memang menyisakan banyak kejutan. Kali ini
akan gue lampirkan beberapa gambar
Gue shock waktu liat
kertas tersebut. Bagaimana nasib si praktikan jika asistennya adalah dua orang
zombie kosan? Apa mungkin dia bisa menyerap ilmunya dengan baik? Yang membuat
saya ragu adalah pengalaman seorang adik angkatan yang sempat tinggal di kosan
selama satu tahun: Oke Ka I. Oke Ka I waktu TPB-nya dititipkan oleh ibunya ke
anak-anak kosan agar dibimbing menjadi anak yang benar. Maklum saja, beberapa
dari kami memiliki reputasi yang cukup baik. Namun, yang terjadi bisa
direpresentasikan dalam dialog berikut. Dialog ini terjadi ketika ibu Oke Ka I
berkunjung setelah sekian lama anaknya menjadi bagian dari Zombies
Oke Ka I : Bu,
kenalin, ini Mas Nyambi yang ngajari saya bolos
Nyambi : (shock,
memasang muka hendak mengatakan "maaaksudmu")
Oke Ka I : Tapi dia
baik kok Bu...
Nyambi : (masih
shock, tapi sedikit lega)
Oke Ka I : .... dia
sering minjemin stik buat main game
Nyambi :
(unidentified expression)
Yaah, setidaknya
dalam kasus praktikum tadi, kedua asisten tersebut menjalankan misinya dengan
cukup baik, kecuali dalam hal membereskan sampah berkas-berkas praktikum!
Luarbiasa memang
zombie kosan ini. Ketika rekan satu lantainya ada yang menjadi asisten, ada
yang schedule board-nya ditulisi seperti ini:
LUAR BIASA! Sekali
lagi, LUAR BIASA!! Di saat para pemimpi dan perencana kampus sedang diteror
oleh gangguan teriakan ejekan
"wacanaa... Wacanaaaa!!", teman kosan gue ini menyiapkan
rencananya 20 tahun lagi! Semoga konkrit lah Bung! Oiya, sebenarnya ada yang
menambahi keterangan di bagian bawah schedule board tersebut, yaitu keterangan
siapa yang dimaksud sang istri. Maklum saja, hingga saat ini sang pemilik
schedule board diduga -cuma dugaan- belum move on. Tebak saja sendiri!!
Sayangnya, pada
semester ganjil yang lalu seorang zombie harus dirawat inap. Katanya sih,
makanannya selama dirawat inap enak-enak saja..
-gambar makanan
rumah sakit santo yusup. Ini serius, nama rumah sakitnya pake P, bukan santo yusuf -
Penyakitnya sendiri
belum jelas. Yang menarik, kebiasaan posisi tidur zombie tersebut membuat
perawat dan penjenguknya heran. "Dia tidur beneran atau pura-pura
tidur?"
Walaupun penyakitnya
belum jelas, dokter menduga ia terserang demam berdarah. Padahal, ia termasuk
salah satu pembeli bubuk abate di kosan! Ironis memang. Beberapa hari setelah
ia keluar dari rumah sakit, pihak RW di mana kosan kami berada mengadakan fogging
menyeluruh. Gue ingat, saat itu gue masih membuat laporan di lantai satu,
tiba-tiba terdengar suara seperti gergaji mesin. Tidak lama setelah suara
tersebut mendekat, muncul kepulan asap putih yang langsung menyebar di seantero
kosan. 'Serangan mendadak' tersebut membuat para zombie bingung. Kosan seperti
diselimuti kabut tebal yang cukup perih di mata. Yang di lantai satu naik, yang
di lantai tiga malah turun. Yang menutup pintu agar asapnya tidak lebih banyak
masuk, malah panik karena asapnya tidak keluar. Chaos!! Pilihan cerdas
dilakukan Neer Mapyudin yang bergegas turun, menyalakan motor, lalu keluar dari
kosan. Mungkin ini rasanya jadi nyamuk ya..
Isu-isu yang sempat
muncul adalah isu naiknya tarif kosan dan mulai mewabahnya kutu tinggi. Selain
itu, keluarnya Habibot dari status penerima BIUS juga cukup menggemparkan.
Okeee, sekian
laporan semester genap. Sebagai penutup, silakan liat gambar berikut:
0 comments:
Post a Comment