Get A Wife - Progress report secara umum

Saat bersesak-sesakan nonton bola di kamar Doni
Damai: "Ah, enaknya dapet sandaran"
Upin: "Sepertinya hidup emang lebih enak kalo udah punya tempat bersandar Mai"

Wisudaan mendekat, progress pencarian PW mendekati darurat
Tawa makin mengenaskan, melihat undangan nikah lalu mengaca
Pendewasaan diri masih berlanjut, semoga si dia tidak direbut :)

Sudahlah sudah, jalan ini masih panjang.
Sayang waktu untuk hanya memikirkan dia yang disayang.
Ingat bapak-ibu, jangankan bawa menantu, lulus saja belum ada kepastian waktu :(

Just A Normal Day

sekarang sepertinya sudah jamannya frontal nyebutin nama di blog, jadi saya ikutan..

1. Walay Stress
Suatu pagi, sebelum UTS Sistem Tenaga Elektrik, tiba-tiba Walay masuk ke kamar saya yang di lantai 1. Dia heboh berteriak, "Woi, udah, gak usah belajar lagi!". Saya pun baru sadar ternyata buku Electrical Machinery punya Aul tergeletak di dekat saya dalam keadaan terbuka. Ketika saya mau mengambilnya, Walay menahan tangan saya, lalu memiting saya. Karena kaget disergap mendadak, saya pun memberontak. Karena kalah postur, Walay mengambil buku itu, lalu berlari keluar kamar dan naik ke lantai 3. Sambil berlari dia berteriak, "Jangan belajaaar lagiii"

2. Bagas Belajar
Saya, Galih, dan Rian saat itu pulang dari mencari mangsa makan di malam hari. Setibanya di kosan, kami menyempatkan diri mampir ke kamar Bagas. Pemandangan yang ada sungguh mencengangkan:
BAGAS SEDANG MENGERJAKAN SOAL-SOAL dan LAPTOPNYA SEDANG MEMBUKA DOKUMEN MATERI KULIAH(bukan film galau)
Ya, Bagas belajar merupakan pemandangan yang jarang. Yang normal adalah reaksi kami bertiga. Kami segera berhamburan masuk ke kamar Bagas sambil berteriak dan berjoget-joget
"Bagas belajaaaar....Bagas belajaaaaar... Bagas belajaar"

3. Forum Kamar Amiril
Fattah: (masuk kamar, berdiri di depan pintu, kayak pengen nimbrung forum)
Damai yang udah ada di kamar: Sutmu Kek
Yang lain yang ada di kamar: Suuuutmu Kek
a) Fattah: Maaaaaaksudmu (pergi dari kamar)
b) Fattah: Maaaaaaksudmu (nyari spot kosong di kamar Amiril lalu menggeletakkan diri)

4. SpongeBib
Habibi: siaaapaaa mau jajaaaan? Jajan enaak, jajan enak...
Penghuni lain: mana Bi??(berlarian menghampiri sumber suara)
Habibi: cuma tanya. a'a'a'a'a'a'a'a'a' (tertawa dengan tawa khas SpongeBob)

Rian itu Ada!

Suatu hari pas beberapa zombie naik gunung dan yang lainnya entah ke mana, tersisalah beberapa orang terpilih yang tertinggal di kosan, tetiba munculah seseorang berjaket fakultas coklat mirip punya bagas,

K: Mas, Rian nya ad?
W: Rian? (hmm anak yang baru masuk mungkin ya namanya Rian)
K: Rian Setianto mas
W: . . . . . (hening beberapa saat kemudian teringat NYAMBI!!)
W: Oh Rian ya, lagi naik gunung mas dia, mungkin nanti malam atau besok baru balik

Sorry Mbi, butuh waktu beberapa saat untuk menyadari bahwa ada orang bernama Rian tinggal di kosan ini, hehe. Maklumlah kan rata-rata pada manggil Nyambi, kecuali Galih yang manggil bebeb.

Kisah Para Pecundang

Entah sejak kapan terjadi, namun sekarang gue baru menyadarinya, ada yang berbeda dengan kosan ini. Para itik berbulu kuning telah memperlihatkan beberapa bulu putihnya. Ya, para itik buruk rupa ini sudah mulai berubah jadi angsa. Entah sejak kapan kosan para zombie yang suram ini sudah berubah menjadi kosan juara dan aktivis.

Yah memang sebenernya nggak semua yang di kosan ini defaultnya pecundang sih. Beberapa emang udah keren dari awalnya. Seperti Cak Ril, Habibi, dan beberapa oknum yang lain yang udah ikut OSN pas SMA padahal gue masih ingusan waktu itu. Neer dan Damai yang jadi ketua angkatan dan gue masih saja apatis. Upin sang aktivis sejati sampe jadi ketua AMI pas tingkat 2 di mana gue masih ga paham tentang kepanitiaan. Nah lhoh, jangan2 cuman gue yang terbelakang nih?

Seiring dengan berjalannya waktu, seperti yang gue bilang tadi, itik sudah mulai jadi angsa. Para aktivis kosan sekarang sudah berkontribusi nyata di kampus. Para pecundang kosan sudah jadi juara di berbagai kejuaraan bahkan ada yang sampai ke Hong Kong. Bisnis plan bernilai puluhan juta tembus. Jabatan-jabatan di kampus dan di luar kampus pun digenggam, mulai dari ketua unit, BPH, Ketua perhimpunan mahasiswa suatu jurusan se-jawa barat, koordinator perhimpunan mahasiswa jurusan se-jawa barat. Selain itu, banyak juga yang telah menjadi trainer, asisten, dan pembicara-pembicara untuk menginspirasi orang lain.

Setuju kan? Zombie-zombie ini sudah berkembang. Kalau kata tegar, sudah bukan yang dulu lagi haha. Namun ingat, sekarang kita masih belum menjadi angsa sepenuhnya, masih banyak jalan dan perjuangan yang harus kita tempuh. Jangan sombong atau takabur dan tetap bersyukur. Jalan masih panjang, ini hanya sebuah awal.

Mengutip kata-kata Galih di serial corat-coretnya,

Kawan, kita tidak pernah tahu ke mana takdir akan membawa kita pada 10 atau 20 tahun yang akan datang. Kita tidak akan pernah tahu sampai kita benar-benar mengalaminya. Mungkin 10 atau 20 tahun yang akan datang kita sudah berhasil menggapai semua impian kita, semua impian yang sering kita gembar-gemborkan ketika tengah malam di lantai atas markas kita. Atau mungkin 10 atau 20 tahun yang akan datang kita akan jatuh tersungkur, terpuruk, terkalahkan oleh kerasnya kehidupan.

Ya, kita nggak pernah tahu bakal jadi apa kita nantinya, akan kah angsa akan menjadi burung phoenix 10 atau 20 tahun mendatang? Well, we’ll see. :)


 
Zombie Twenty Fourolololol © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour