The Turtle's Story

Kali ini gue akan bercerita tentang kisah makhluk malang yang terpaksa menghuni kosan ini.. Mereka adalah makhluk malang yang dibeli dari pedagang ikan hias. Analisis gue, dua oknum pembeli kura-kura itu memiliki alasan membeli mereka, yaitu butuhnya pelampiasan kasih sayang. Yaah, bisa dikatakan itu adalah alasan bawah sadar mereka, karena mereka sendiri tidak mengakuinya. Atau mungkin mereka secara diam-diam ingin membuktikan ke zombie betina incaran mereka bahwa mereka adalah pria-pria yang layak dipercaya dan bertanggung jawab serta sudah siap mengasuh anak. Jika alasan kedua adalah alasan mereka yg sebenarnya, gue mau ngomong ke zombie betina incaran mereka, jika lo baca tulisan ini, gue katakan mereka masih LABIL! Selow Boss.. Kata dosen gue, yang engga stabil tidak selamanya merugikan kok.

Oke, cukup sampai di sini bagian galaunya, sekarang masuk ke sesi selanjutnya.

Sebelum memulai cerita, gue tekankan pada lo, siapapun lo, JANGAN MEMELIHARA BINATANG KALAU TIDAK BENAR-BENAR BERTEKAD MERAWATNYA. Maaf capslock, gregetan aja sih. Engga di kosan ato di sekre himpunan, sama aja -_-. Ini masalah penyiksaan makhluk hidup Bung.. Walaupun mereka kalau mati bisa dibeli lagi, tetep aja kasihan :(

Oke, sekarang selesai sesi seriusnya.

Cerita dimulai dari H+5 lebaran. Saat itu gue sudah di kosan. Semula gue nyari komik di kardus-kardus di lantai 1. Di antara kardus-kardus tersebut terlihatlah sebuah baskom kuning berisi air. Gue kira itu hanya baskom biasa yg lupa dibuang airnya. Saat gue lihat lebih dekat, di dalamnya terdapat dua ekor kura-kura! Sebut saja mereka A dan B.

A berwarna lebih muda dari B. Pertama kali gue lihat, si A kondisinya lebih sehat dari si B. Si B matanya sudah tidak bisa terbuka karena tertutup selaput putih. Sedangkan si A matanya masih bisa membuka satu, satunya lagi bengkak dan tertutup selaput putih yg lebih besar ukurannya tapi tidak sesolid selaput di mata B. Namun si A lebih aktif bergerak dibanding si B.

Gue letakkan mereka di tangga lantai 2, cuma beberapa jam sudah banyak semut yg mengerubungi. Gue letakkan di lantai 3 selama seminggu beserta pakannya, tidak ada yg merawat, malah mereka diletakkan di dekat jemuran. Idenya bagus sih, biar mereka kena sinar matahari. Tapi sayangnya banyak yg ga sadar tetesan air jemuran masuk ke 'akuarium' mereka. Bisa-bisa mereka keracunan :(

Singkat cerita, si A sekarang matanya sudah sembuh, nafsu makannya tidak mengkhawatirkan. Sedangkan lapisan putih yg menutup mata B semakin mengecil. Sekarang batas antara kelopak mata atas dan bawahnya sudah terlihat. Memang sih belum bisa melek. Sayangnya si B belum pernah terlihat sedang makan. Mereka sekarang berada di kamar gue. Jendela kamar sengaja gue tutup biar kamar gue ga kemasukan debu, terutama dari asap knalpot. Emang sih, debu-debu atau polutan asap knalpotnya masih bisa masuk lewat ventilasi, tapi setidaknya masih bisa diminimalisir lah. Sedangkan gorden jendela gue buka agar pada pukul 09.30-10.30 sinar matahari bisa masuk sehingga A dan B bisa berjemur meskipun gue tinggal kuliah. Pintu kamar sekarang sering gue kunci agar mereka tidak dipegang-pegang atau dimainin para zombie lain.

Beberapa hari yg lalu, ketika gue sedang belajar, muncul suara 'krek-krek'. Gue lihat si B sedang memanjat pinggir kandangnya. FYI, kandang mereka sekarang dari kardus. Gue fokus belajar lagi. Tiba-tiba muncul lagi suara 'krek-krek' lalu diikuti 'blug'. Gue pikir paling dia akhirnya bisa keluar kandang. Biarin aja lah. Gue pun lanjut menonton film. Ups. Tidak lama kemudian muncul suara 'blug' lagi. Gue tengok, dia sudah ada di bawah meja! Hebatnya ketika diangkat dia masih kuat meronta-ronta.

Besoknya, ketika gue pulang kuliah, gantian si A yg menghilang dari kandang! Gue cari-cari, dia ternyata ada di belakang kardus di kamar gue. FYI, kandang kura-kura berada di atas meja di pojok kamar gue sedangkan kardus yg gue maksud berada di atas lantai di pojok lain kamar gue! Dan tidak jauh berbeda dengan B, si A sampai sekarang masih baik-baik saja. Bahkan si B sempat jatuh lagi!

Pertanyaan yg muncul di benak gue:
1. Kok bisa mereka jatuh dari  ketinggian sekitar 75 sentimeter dan masih sehat? Padahal mereka ukurannya hanya sekitar 3,5cm lho.. Gue pribadi ga yakin kalo smartphone milik Bagabot masih baik-baik saja jika jatuh dari ketinggian yg sama..
2. Kok bisa mereka mendarat dengan posisi yg tepat? Padahal kalo ditaruh dengan posisi terbalik mereka ga bisa berguling sendiri lho..

Jangan-jangan mereka cedera namun tidak terlihat dengan mata telanjang..
Jangan-jangan mereka bisa salto di udara!
Jangan-jangan mereka adalah kura-kura ninja!
Jangan-jangan kini mereka adalah zombie!

Too much possibilities. Tidak menutup kemungkinan mereka hanya berjalan-jalan saja sih. Mereka hanya ceroboh, apalagi mengingat si B yg matanya belum bisa dibuka. Untuk mengantisipasi jika penyebab mereka 'terjun-tanpa-payung' adalah akibat kurang nyamannya mereka di kandang lamanya, gue mau meng-upgrade kandang mereka. Namun sementara ini mereka akan gue taruh di baskom lamanya. Gue sendiri berencana melepas mereka setelah mereka berdua bisa mandiri(matanya sembuh total, udah lincah bergerak, dan gemuk :D ). Ada yg punya ide sebaiknya mereka diapakan setelah sembuh?

0 comments:

Post a Comment

 
Zombie Twenty Fourolololol © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour