Tamasya Ganesha #2 - SURVIVAL!


Nah kali ini gw bakal nyeritain perjuangan gw turun dari gunung Ceremai bareng temen temen dari Tasha (Tamasya Ganesha.red), imut banget kan singkatannyaaa? Unyuuu >.<

Waktu itu, makhluk yang tersisa di tenda cuma tinggal 6 ekor, 4 yang lain (upin, rramkbot, mariabot, ama kak dobot) memutuskan untuk turun duluan dan langsung capcus ke Bandung karena ada urusan yang penting, biasaaa orang sibuk cuy. Di tengah kegelisahan hati dan dinginnya malam, tiba tiba perut kami terasa lapar, wajar lah ya. Di cari cari ke semua penjuru mata angin, ternyata kami tidak bisa menemukan lauk yang bisa dipasangkan dengan nasi buat makan kita ntar. Alhasil nasi garam plus remahan m*lkist menjadi menu makan malam kita. Entah karena lapar atau karena sudah biasa makan nasi garam, makan malam habis dalam waktu kurang dari 10 menit. Aje gilee.

Keesokan paginya, kami dirundung kegalauan yang hebatnya luar biasa. Minuman tinggal menyisakan 2 botol aq*a, sedangkan kalau mau masak nasi, kira kira bakal ngabisin air sampai 1 botol, kurang dikitlah. Belum lagi buat minum abis makan, bisa bisa persediaan air abis di sini. Akhirnya kak bibibot selaku ketua perjalanan mangeluarkan dekrit bahwa kita tidak makan pagi ini, kita akan melakukan survival!!
 WOW, survival cuy, keren banget kedengerannya.

Gw udah berkhayal bahwa kami akan nyari tanaman tanaman liar namun bisa dimakan, atau nggak nyari ular, kadal, atau apapunlah, trus kita bakar, dikasih kecap dikit, trus makan rame rame. Sumpah keren bangeet. Gw sempet takjub, ternyata di Tasha ini gw bisa belajar banyak tentang hidup di alam :matabelo

Namun ternyata ekspektasi gw terlalu berlebihan, gak ada nyari tanaman liar, ular, kadal, atau sebangsanya buat dimakan, malah kejadian kejadian aneh dan lucu (menurut gw) terlihat waktu pelajaran survival. Oke, berikut ini gw bakal ngasi tau kegiatan apa aja yang kami lakuin buat survival, check this out:
  • Nyari Tenda

Yang ini gak boleh ditiru, namun bisa dilakukan saat keadaan yang amat sangat terdesak banget. Waktu itu sempat ada ide dari kak bibibot buat nyuri makanan yang ada di tenda pendaki lain. Berhubung kami turunnya pagi, kami berasumsi pasti pemilik tenda lagi ada di puncak buat liat sunrise, walhasil tenda pasti kosong dan kita bisa ngambil makanannya, kekeke (evil smirk). Namun hal ini tidak kami lakuin karena kita masih takut dosa.

  • Cek & Ricek

Ngecek ulang apakah masih ada makanan yang tersisa di dalam carier kita. Melalui metode ini, kami berhasil menemukan 2 potong sosis so nice yang tertinggal di celananya kak prabot (jangan tanya di celana bagian mana) dan satu buah energen yang langsung kita makan saat itu juga!

  • Amati Keadaan Sekitar

Waktu itu kami lagi semangat semangatnya turun, tapi tiba tiba kak bibibot menghentikan langkahnya dan melangkah mendekati tumpukan sisa makanan dari pendaki lain. Mengais-ngais dengan muka penuh harap. Dan akhirnya menemukan sekantong plastik kacang teri pedas. Karena masih terbungkus plastik, kami berasumsi kalau makanan ini masih bersih, tapi cukup heran juga mengapa ada orang yang ngebuang ini. Apakah rasanya ga enak? Atau apakah udah kadaluarsa? Atau mungkin mereka sudah tau kalau pada suatu hari ada rombongan pendaki yang sedang kelaparan sehingga mereka meninggalkan kacang teri pedas ini? Hanya Allah yang tahu.

Sekian tips dan trick survival dari tim Tasha, semoga bisa membantu bagi kalian yang kelaparan di tengah pendakian, hoho

Selamat mendaki  :D
Next gunung Gede, xx September 2012

0 comments:

Post a Comment

 
Zombie Twenty Fourolololol © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour