Oke padahal barusan banyak banget
yang dipikirkan di kepala, tapi kok sekarang bingung mau mulainya ya.
Hhhmmmmmm. Mari kita awali tulisan ini dengan quote “a great man never said
that he is great, poeople around him did”. Orang yang besar tidak akan
menceritakan kehebatannya atau bahkan mengatakan dirinya hebar pada
orang-orang, namun orang-orang yang disekitarnya dan mengenalnya lah yang akan
berkata demikian. Orang-orang tersebut saya temui di sini, PT DBE, saat saya
Kerja Praktek. Yah kerja praktek anak teknik harusnya tulisan tentang alat-alat
gitu sih, tapi kali ini saya lebih suka menuliskan intermezzo, kalau di dalam
sepak bola istilahnya di luar lapangan lah.
Beberapa minggu yang lalu, saya
ngobrol-ngobrol sama Pak Bos CEO DBE, dan beberapa karyawannya. Formatnya sih
ngobrol santai, lebih ke arah gojekan malahan. Di sana Pak Bos cerita-cerita
tentang masa mudanya, yah kebanyakan tentang kehidupan percintaannya lah sambil
sesekali memberi wejangan-wejangan khasnya. Beliau memang suka memberikan
wejangan-wejangan yang ngena banget. Yaaah denger-denger sih dulu beliau anak
PSIK, jadi kritis banget. Terakhir kali geng KP DBE disemprot gara-gara manja
dan kurang usaha. Kata beliau sih, kita ini adalah macan, namun jika manja,
kita seperti macan di sirkus, kalau apa-apa sudah tersedia pas nanti dilepas di
hutan bakal mati. Taringnya hanya memukau saat pertunjukkan, setelah itu ya
hanya terkurung di kandang. Itulah macan sirkus. Jadilah macan di alam liar.
(saya sudah pernah baca note beliau tentang ini hehe).
Yang hebat dari beliau adalah
idealisme yang tidak pernah luntur. Susah lho mempertahankan idealisme itu,
apalagi kalau sudah keluar kampus, bagaimanapun juga akan terbentur dengan
realita dan kebutuhan. Orang yang bisa mempertahankannya berarti memang orang
yang berkarakter kuat. Dari deskripsi di atas, mungkin akan terbayangkan sosok
yang sangar dan galak ya? Tidak kok, malah sebaliknya, beliau sangat santai dan
enak diajak ngobrol, suka becanda dan easy going lah. Yang saya kagumi lagi
adalah beliau dapat dengan baik menempatkan diri, saat kerja benar-benar
totalitas tapi saat santai yah enak diajak ngobrol atau curhat.
Macan alam liar, raaaaawr! |
![]() |
Macan Sirkus :3 |
Kata-kata beliau yang masih
terkenang dari obrolan tersebut (walau sebagian besar tentang percintaan sih,
but I actually need this advice so I remember it haha, dan juga kalau
dilihat-lihat wejangan ini bisa buat umum juga, nggak cuma percintaan kok)
Jadi cowok tuh jangan takut ditolak, kalau belum usaha ya mana bisa dapat, usaha dulu dong
kebanyakan kita kalah sebelum berperang karena
takut ditolak, yaah emang gengsi sih haha, tapi ditolak itu resiko. Kalau belum
usaha masak mau langsung diterima sih. Tidak hanya cewek juga, semisal kita
ingin sesuatu ya harus diperjuangkan, jangan cuman duduk dan menunggu, sampai
kapan mau dapet. Semua ada resikonya.
Kita ini siapa sih kok pilih-pilih jodoh, orang ganteng itu belum tentu dapat orang cantik
kadang kita lupa kalau kita ini hanya manusia
biasa, ganteng, cantik, kaya, atau apalah itu yah hanya atribut. Memang apa
kuasa kita pilih-pilih jodoh? Kadang orang berharap yang muluk-muluk tapi nggak
memperhatikan kualitas diri. Jadi sadari diri kita sekarang pada posisi mana,
sudah pantaskah mendapatkan apa yang diharapkan? Kalau memang sudah takdir ya
ikhlas saja.
Setelah habis lulus memang susah move on dari Bandung, tapi ya harus bisanah ini yang kayaknya bakal berat buat dijalanin. Kurang lebih 4 tahun di Bandung yah pasti udah mulai betah lah tinggal di sini, tapi pas habis lulus mau nggak mau emang harus bisa. Move on adalah salah satu tahapan kehidupan manusia, berat tapi bisa dan harus dijalanin.
just sharing, thanks for reading :D