Bebapa waktu lalu, tepatnya
tanggal 30 sampai 31 Maret, sang
pengelana-pengelana zombie (bukan pengelana cinta) yang tergabung dalam
komunitas Hiker Liker melakukan perjalanan mendaki gunung Burangrang. Mungkin
bagi sobat Zombie, kata Hiker Liker masih asing didengar. Emang sih, belum
pernah ada postingan tentang Hiker Liker. Mungkin perlu post khusus buat ngejelasin
tentang hiker liker. Di sini gue cuma ngejelasin singkat aja deh apa itu Hiker
Liker. Ya, sesuai namanya, Hiker Liker ini merupakan kumpulan para zombie yang
jagonya naik gunung. Mungkin para zombie ini punya cita-cita menginvasi negeri
gunung sebagai daerah jajahannya, biar kagak membatu di sarang zombie doang (baca:
kosan). Terus kenapa namanya ada likernya? Secara gitu, kumpulan ini digawangi
sama si Soto Koya yang notabene merupakan pendiri komunitas Likers. Ga percaya?
Liat aja Fb nya, ribuan like sudah bersarang di setiap update statusnya. Ya ga
lain dan ga bukan dari hasil berjibakunya membentuk komunitas Likers.
Di postingan ini gue ga mau
cerita banyak tentang Hiker Liker ataupun kisah perjalanannya ke Burangrang,
tapi tentang manfaat apa yang kita dapatkan dari perjalanan ini. Perjalanan kali
ini dimulai dari sarang zombie ke negeri Burangrang yang hendak di-invasi. Naik
mobil pribadi broh, keren kan? #biasaaja, tapi yang jelas bukan mobilnya
zombie. Nah, pas udah mau sampai di Pos 1, tepatnya di daerah Cisarua, para
penunggang mobil ini mendapati bahwa di daerah tersebut sedang musim pemilihan
bupati Bandung Barat. Alhasil, banyak lah poster dan baliho calon bupati
bertebaran di pinggir jalan. Sambil menanti sampai tujuan, para zombie pun
iseng-iseng membaca tulisan visi misi calon bupati. Kami pun menangkap satu hal
yang menarik. Jelas saja, di poster salah satu calon bupati tertuliskan
“Bergerak untuk Hari Esok yang Lebih Baik”.
Percakapan seru pun terjadi,
Gue : Wah broh, keren lah itu quote nya si calon bupati, “Bergerak
untuk Hari Esok yang Lebih Baik.
N : Keren apanya? Orang cuma gitu doang.
Gue : ya keren semangatnya bro.
Jadi, kita itu mesti bergerak hari esok.
N : Wah iya ya. Lha terus sekarang
ngapain?
Gue : Tidur laah.
N : Lah, kagak melakukan
pergerakan?
Gue : Kan bergeraknya untuk hari
Esok.
N : Lha sekarang?
Gue : TIDUR. Bergeraknya besok
saja.
N : berarti besoknya mulai
bergerak kan ya?
Gue : Mmm, bergeraknya ya esok
harinya lagi.
N : Lha besok ngapain?
Gue : TIDUR.
N : Bergeraknya kapan?
Gue : Esok harinya lagi broooh.
Pokoknya ESOK.
Nah sobat, keren kan manfaat yang
kita dapatkan dari perjalanan mendaki gunung ini. Kita jadi mendapatkan sebuah quote yang sangat super duper sekali,
sampai-sampai quote-nya pak MarTeg pun kalah. Yap, Kita itu harus Bergerak
Untuk Hari Esok. Inilah yang sangat menginspirasi para Zombie di sarangnya. Kalian
boleh menganggap para zombie ini lemah, gak produktif, dibilang alay. Itu Cuma kulitnya,
lihatlah sampai ke dalem dalem. Bahkan di tengah kesibukan kami untuk bergerak
di hari esoknya, kami tetap merencanakan pergerakan untuk hari esoknya lagi.
Kurang sibuk apa coba? Lihat saja ESOK, para zombie ini akan bermetamorfosa menjadi
zombie level 2, -eh bukan- tapi menjadi orang-orang sukses yang akan membuat
bangga para penyumbang keberlangsungan hidup Zombie.